Kios Sampah Aman Reje-Takengon: Menyelamatkan Lingkungan dan Memberdayakan Masyarakat

Di Kampung Lot Kala, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, kini telah ada Kios Sampah. Tentunya bukan menjual sampah, kios ini justru menyediakan sembako bagi masyarakat yang membawa sampah sebagai ganti bayaran. 1 kg sampah dapat ditukarkan dengan 1 kg gula pasir ataupun minyak goreng. 

Aman Reje Lot KalaKurnia Gading atau Aman Reje, sebutan bagi geuchik, adalah orang yang mendirikan kios ini. Berbagai jenis sampah diterima, dari sampah organik, plastik, bahkan besi-besi tua yang tidak terpakai lagi. Dirinya mengaku mendapatkan pelajaran pengelolaan sampah ini ketika berkunjung ke kampung-kampung di Jakarta Utara dan Bogor. Didirikan sejak Juli 2015, kini kios nya sudah dapat menampung 1.8 ton sampah per minggu. Sampah kemudian disalurkan ke penampung karena kios belum memiliki bank sampah. Tetapi kondisi ini tidak  akan berlangsung lama, karena pada kunjungannya tanggal 9 Agustus 2016 lalu, tim Bapedal Aceh, selain ingin berbincang-bincang langsung dengan Aman Reje dan pengunjung kios, juga membawa 2 unit bank sampah untuk ditempatkan.

Seluruh modal awal untuk pendirian kios berasal dari kantong sendiri, kemudian disusul dengan bantuan dari dana desa. Selain sembako, kios ini jg menyediakan pustaka gratis, yang mana buku-buku nya selain dibeli dari modal sendiri, ada juga yang diperoleh dari sumbangan warga maupun pemerintah. Semua pihak terbuka kesempatan untuk menambah koleksi buku-buku terutama dengan konten yang bermanfaat.

Walaupun masih tergolong baru apabila dibandingkan dengan pendahulunya seperti bank sampah Pitoe Jambangan yang ada di Surabaya, namun semangat warga terutama Aman Reje patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, kios ini jelas-jelas tidak ditujukan untuk meningkatkan  ekonomi si pendiri, tetapi bagi masyarakat warga Kampung Lot Kala kios ini sangat bermanfaat. Selain kampung akan lebih bersih bebas dari sampah, dibalik pendirian kios ini ada misi penting yaitu mendidik masyarakat. “Punya barang tak terpakai?, Tukarkan saja di Kios Sampah” begitu kira-kira yang terbersit dipikiran masyarakat Lot Kala saat ini, seperti iklan jual beli online yang ada di televisi. Tanpa disadari, kegiatan tukar menukar sampah ini perlahan mendidik masyarakat agar menjadi lebih cerdas, berkarakter dan tidak malas dalam bertanggung jawab terhadap sampah sendiri. Terbukti dari banyaknya jumlah sampah yang terkumpul per minggu nya, serta anak-anak dan para remaja yang setiap harinya terlihat meramaikan kios walaupun hanya untuk membaca, jika mereka tidak memiliki sampah untuk ditukarkan. Kios juga bahkan menyediakan pelatihan komputer gratis, terutama untuk anak-anak sebagai alternatif penukaran sampah dengan sembako. Kreatif dan bermanfaat sekali bukan?.

Ke depannya, Aman Reje bertekad akan terus berusaha agar Kios Sampah Lot Kala dapat meningkat ke skala yang lebih besar dan menampung sampah lebih banyak sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat. Aksi Aman Reje ini juga diharapkan dapat menjadi contoh dan pemicu bagi kampung-kampung lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dalam aksi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Banda Aceh, 10 Agustus 2016

Catatan Redaksi: Tulisan ini merupakan tulisan dari Rahmadani, Staf Bapedal Aceh.

Share info ini